A.
Kompetisi Global
Kompetisi
global berawal dari globalisasi. Globalisasi membangun citra yang kita percayai
kebenarannya, yang berbeda dengan citra-citra sebelumnya. Walaupun citra ini bukan
merupakan realita, tetapi karena kita percayai kebenarannya, sangat menentukan
prilaku manusia. Pengaruh yang sangat kuat dari globalisasi ini adalah
melembaganya citra baru, yaitu perdagangan bebas akan memberikan kesejahteraan
antarbangsa yang makin konvergen dan meningkat. Dunia dengan perdagangan bebas
dalam arti kata seluas-luasnya, yaitu dunia tanpa batas. Pembatas yang kita
miliki adalah terutama hanyalah kemampuan kita bersaing baik didalam negeri
maupun di tingkat internasional. Pasar global harus diartikan bahwa tidak ada
lagi perbedaan antara pasar dalam negeri dan pasar luar negeri. Dunia hanya
memiliki satu pasar, yaitu pasar global.
Citra
budaya proteksi, yang dulu pernah menjadi argumen yang benar untuk meningkatkan
kemampuan ekonomi nasional, sekarang sudah digeser dengan citra budaya baru,
yaitu meningkatkan kapabilitas sumberdaya manusia dan iptek bangsa. Globalisasi
akan menjadi "milik kita" jika kita berhasil membangun budaya bangsa
yang bertumpukan pada peningkatan kemampuan bersaing, dan bukan pada
ketergantungan atau proteksi.
Tanpa
kita rencanakan dan kita sadari, proses globalisasi ini terus berjalan dengan
deras. Citra baru sudah menjadi realita dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam
kebiasaan makan dan minum kita misalnya, hamburger - sosis - kapucino - dll,
sudah dinikmati sampai dikota-kota kecil. Blue Jeans, T-Shirt, baju loreng,
bermacam warna rambut, laki-laki pakai anting, bibir diberi anting, pusar bukan
lagi bagian badan yang harus ditutupi, handphone dll, sudah menjadi perangkat
"pakaian" para remaja kita. Disisi lain hiburan seperti karoke, play
station sudah mewabah. Dan banyak lagi contoh kebiasaan hidup masyarakat kita
yang tidak perlu saya jelaskan disini, yang membuat kita "risi".
Bisnis
internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri.
Kegiatan ini yang barakar dari masa lampau, akan terus berlanjut.
Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan
kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk transaksi mata uang asing.
Bisnis internasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing
langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar
negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau
aliansi strategis. Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer
keuangan dan akuntan menghadapi resiko barupa semua jenis masalah yang ketika
operasi perusahaan tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan
didalam wilayah satu negara.
Akuntansi internasional mencakup berbagai
transaksi yg terjadi dalam perdagangan internasional (antar negara).perdagangan
internasional ini biasanya terjadi antara perudahaan-perusahaan multinasional
yaiti perusahaan yg beroperasi di lebih dari satu negara.
B. Internasionalosasi Pasar Modal
Faktor yang
banyak menyumbang perhatian lebih terhadap akuntansi internasional dikalangan
eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi dan
para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia.
Federasi Pasar Modal Dunia (World
Federation of Exchnages) melaporan bahwa jumlah perusahaan domestik mencatatkan
sahamnya meningkat di beberapa pasar dan menurun di beberapa pasar yang lain
selama masa – masa awal dekade sekarang. Meskipun demikian, rata – rata ukuran
dan volume perdagangan per tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya
telah tumbuh secara besar, yang sebagian disebabkan oleh merger dan akuisisi,
yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang
dilakukan beberapa perusahaan yang terkait.
Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar adalah
Amerika Utara, Asia Pasifik dan Eropa
Amerika Utara
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami
pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Pada tahun 2000, baik NYSE maupun
Nasdaq mendominasi bursa efek lain diseluruh dunia dalam hal kapitalisasi
pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing, modal
yang diperoleh perusahaan yang baru terdaftar, jumlah perusahaan domestik yang
mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.
Asia
Banyak ahli yang memperkirakan Asia akan
menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Republik Rakyat Cina (Cina)
muncul sebagai perekonomian global utama dan negara-negara “Macan Asia”
mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal. Beberapa krisis keuangan
di Asia selama tahun 1990-an menunjukkan kerentanan dan ketidakmatangan
perekonomian di Asia dan memperlambat pertumbuhan pasar modal di wilayah ini.
Namun demikian, prospek pertumbuhan masa
depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai
persentase dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia
terbilang rendah dibandingkan Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa,
yang menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar
di banyak perekonomian Asia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar